Love. . . Love. . .

Awal pertama bertemu denganmu,aku tak pernah berfikir suatu saat nanti kamu akan menjadi salah satu orang terpenting dalam hidupku.
Aku hanya mengenalmu swbagai sosok yang biasa saja. Pertama kalipun bertemu denganmu sedikitpun aku menaruh hati padamu.
Tidak terasa waktu terus berjalan, setelah pertemuan pertama itu,
Aku merasa lebih dekat dan lebih nyaman bila bersama denganmu.
Ya . . . pada saat itulah aku mulai menaruh hati padamu. Tapi, hal itu tidak pernah aku ungkapkan kepadamu, aku takut mengungkapkannya.
ternyata, diam- diam kamu juga ternyata menaruh hati padaku.
Saat aku mengetahui bahwa kamu jga menaruh hati padaku aku merasa sangat senang.
Tepat tanggal 21 Agustus 2011, kamu mengungkapkaan tentang perasaanmu dan kamu memintaku untuk menjadi salah satu badian dari hidupmu. Saat itu perasaanku sangat senang dan akupun menerimamu sebagai salah satu bagian dari hidupmu.
Tapi, sayangnya pada saat aku benar- benar sayang dan berharap padamu. Kamu malah menyuruhku untuk melupakanmu. Dengan alasan kamu menyuruhku untuk konsentrasi dulu dengan sekolah dan cita-citaku. tapi, alsan tiu tak masuk akal bagiku, mungkin saja ada alasan yang lain yang kau sembunyikan dariku.
Jujur pada saat itu hatiku sangat hancur, aku menyesal telah mengenalmu. Tapi, apalah kata semuanya sudah terlanjur terjadi. Sejak saat itu juga aku brjanji pada diriku, aku akan melupakan kamu meskipun sebenarrnya itu sulit.
Aku jga sdar, tho... bukan cuma kamu satu-satunya cowok yang ada di dunia ini, mungkin suatu saat nanti aku akan mendapatkan cowok yang lebih baik dari kamu.